Senin, 23 Mei 2011

WAJAH - WAJAH ALUMNI SMP PASUNDAN CIMAUNG

Suratman, E.Kr  ANGKATAN 2004

Ramdhan Wahyudin Angkatan 2004

Kusnadi Angkatan 2004

Add caption

Add caption

Add caption

Shofa

Rangga

Add caption

Add caption

















SAGULUNG - SAGALANG

Add caption

( SURAT VS ANOM'Z )

Add caption
Add caption
Add caption
Add caption
K@NK. ANoM'Z
Add caption


Add caption
Add caption

kank suratman nuju obo hehehehee!!!!!!!!!!!

Minggu, 22 Mei 2011

SETIAP REUNI ADALAH SEJENIS SURGA

SETIAP REUNI ADALAH SEJENIS SURGA

Reuni itu tidak selalu positif, bisa negatif ? Tidak semua orang berkembang sama secara psikologis. Bayangkan saja, ada orang yang mungkin masih erat memendam dendam tentang sebuah peristiwa di masa lalu, yang benar-benar jauh di masa lalu. Lalu karena sebuah reuni, orang itu bertemu lagi dengan orang yang ada kaitannya dengan peristiwa itu. Apakah ada jaminan bahwa segalanya lalu akan baik-baik saja? Ini bukan hanya menyangkut orang (bisa sikap, bisa perilaku) dan peristiwa, tapi bisa juga menyangkut tempat atau mungkin benda. Ada hal-hal yang dalam hidup ini ingin kita lupakan, tapi justru reuni malah membuat semuanya itu kembali lagi.

Buat saya, reuni adalah sebuah piknik ke masa lalu dan membangkitkan ingatan-ingatan lama tentang segala hal. Mungkin, secara sederhana dapat saya katakan bahwa reuni dapat membangkitkan kenangan akan pengalaman dari masa lalu dan dulu, tidak semua dari pengalaman itu kita hadapi secara dewasa. Reuni membuat kita punya peluang untuk ingat atau mengingat-ingat segala apa yang pernah kita hadapi secara tidak dewasa di masa lalu, dan – dalam semangat tulisan ini - bertanya-tanya apakah semua itu menorehkan ‘bekas’ yang masih kita bawa sampai hari ini.

Uniknya, reuni itu membuat sebagian orang merasa nyaman dalam fiksasi (fixation) tertentu. Biasanya memang ada asumsi bahwa reuni adalah untuk mengenang masa-masa yang menyenangkan. Padahal kita bisa pertanyakan, apakah masa lalu itu selalu menyenangkan buat semua orang? Atau apakah reuni itu hanya pantas dilakukan bila masa lalu dari sejumlah orang itu sama-sama dipersepsi sebagai menyenangkan?

Bagi seorang individu tertentu, mungkin saja reuni adalah sebuah potensi ancaman. Seseorang bisa saja datang, tapi mungkin ia akan pasang kuda-kuda dalam dirinya. Yang lain, mungkin memutuskan tidak akan datang karena yakin bahwa masa lalu benar-benar masih hidup dan masih memiliki potensi untuk mempengaruhi state of mind yang sekarang.

“Segalanya memang sudah berubah, tapi siapa bisa menjamin bahwa A tidak akan mengolok-olok B dengan julukan yang sama seperti dulu, yang akan membuat A naik pitam?” “Waktu memang sudah berlalu cukup lama, tapi dendam memang harus terbalaskan.” Atau barangkali, “Dulu ada hal yang belum sempat terlampiaskan, maka reuni sekarang ini adalah saatnya.” Bisa pula, … “Ketika itu dia melakukan hal yang amat sangat menyakitkan hati, dan ketika reuni nanti pasti dia tidak akan meminta maaf. Jadi, lebih baik tidak usah datang saja.” Lainnya lagi, “Dia dulu sudah terlalu banyak membuat masalah. Kalau dia datang ke reuni dia pasti akan bikin kacau perasaan. Mana mungkin kita menuntaskan perasaan itu dengan marah-marah di saat pertemuan yang justru seharusnya diwarnai dengan keceriaan ?” Ya, masih ada banyak variasi. Bayangkan kemungkinan yang paling buruk dari sebuah reuni ? Sedia payung sebelum hujan. Kalau sebuah reuni ternyata menyenangkan dan baik-baik saja, ya syukurlah. Tapi kalau tidak ?
Bukannya reuni itu adalah sebuah acara untuk bersenang-senang ? Ya betul, tapi apa hanya itu satu-satunya makna dari sebuah reuni ? Reuni adalah sebuah kesempatan untuk melakukan konfrontasi pada konflik-konflik batin yang berkaitan dengan persepsi pada orang atau peristiwa, serta pengalaman dari masa lalu. Karena seharusnya kita berkembang menjadi semakin dewasa dengan meninggalkan hal-hal yang buruk dari masa lalu dan sepenuhnya melepaskan diri dari ‘sampah-sampah perasaan’ yang mungkin masih tersisa. Tidak ada seorang pun yang mengatakan bahwa ini akan mudah. Memerlukan keberanian, dan ini hanya bisa berlangsung pada taraf individu, tidak bisa diangkat ke permukaan. Dengan datang ke acara reuni, kita membiarkan diri kita menghadapi kemungkinan munculnya ingatan-ingatan dari masa lalu atau adanya reaksi / respon dari orang lain yang tidak menyenangkan, tapi bersamaan dengan itu membuat kita menjadi saksi bahwa segala yang mungkin tidak menyenangkan itu boleh jadi ternyata relatif saja, tidak seintens yang kita bayangkan selama ini, atau malah barangkali sudah berubah sama sekali. Kalau ternyata itu semua tidak bisa datang dari orang lain, maka diri kita sendiri yang harus melakukannya, mereevaluasi semuanya. Apakah cara pandang kita dulu tentang segala sesuatunya akan masih sama dengan yang sekarang ? Kita tidak akan tahu apa yang bisa terbangkitkan pada perasaan kita di acara reuni, tapi itu adalah kesempatan untuk berdamai dengan diri sendiri.

Harus diakui bahwa akan ada orang-orang yang dulu mungkin menyebalkan, dan sekarang ternyata masih seperti itu. Ada pula orang-orang ekstrovert bodoh yang dengan pembenarannya sendiri mungkin akan mengungkapkan apa yang dipikirnya sesuatu yang kocak dari masa lalu, tapi sangat mungkin itu adalah hal yang amat menyakitkan bagi orang lain di situ. Saya tidak bisa membayangkan itu akan benar-benar bisa diniatkan semua orang. Selain tidak semua kepribadian bisa menangani itu, kita juga tidak akan pernah tahu bahwa orang yang kita hadapi itu akan menerima apa yang kita katakan. Agak paranoid juga kalau di sini mesti dikatakan bahwa sebelum reuni dilakukan, semua peserta harus mematuhi semacam codes of conduct tertentu. Masalahnya, tidak mungkin kita mengendalikan perilaku semua peserta reuni. Barangkali, reuni dengan codes of conduct itu malah bukan reuni sama sekali. Kalau begitu, sekurangnya ada ‘gerakan’ proaktif pada diri sendiri, hanya dalam diri kita sendiri, untuk mengevaluasi kembali semua perasaan itu. Kita katakan saja, barangkali orang-orang tolol yang tidak sensitif itu memang sudah ditakdirkan seperti itu selama hidupnya.

Semua orang pasti punya masa lalu, tapi tetap saja barangkali reuni itu tidak untuk semua orang. Tidak ada yang mengatakan baik atau buruk, karena ada suatu masa dalam hidup kita – betapapun itu sungguh berat – kita mesti bertanggungjawab untuk diri sendiri. Maka datang atau tidak-datang ke sebuah acara reuni adalah kebebasan untuk semua orang.

Tryon Edwards (1809 – 1894), mengatakan : Every parting is a form of death, as every reunion is a type of heaven (setiap perpisahan adalah suatu bentuk kematian, seperti halnya setiap reuni adalah sejenis surga).

Terdedikasikan untu seluruh teman-teman:
1) AlumnI SMP PASUNDAN 1 CIMAUNG
2) Alumni SMP PASUNDAN 2 BANJARAN

FOTO KEGIATAN MEMPERINGATI HARI KARTINI SMP PASUNDAN 1 CIMAUNG CHOOOYYYY !!!!!!!

Add caption
Add caption
Add caption
Add caption
Add caption
Add caption
Add caption

FOTO KEGIATAN SMP PASUNDAN 1 CIMAUNG ( CAMPING PENDIDIKAN DASAR )

Add caption
Add caption
Add caption
Add caption
Add caption
Add caption
Add caption
Add caption
Add caption

SPANDUK TEMA REUNI AKBAR SMP PASUNDAN 1 CIMAUNG DAN SMP PASUNDAN 2 BANJARAN

REUNI AKBAR
SMP PASUNDAN 1 CIMAUNG DAN SMP PASUNDAN 2 BANJARAN
DENGAN TEMA :
Kegiatan Reuni Akbar ini diharapkan mampu menjalin hubungan yang lebih baik antar Alumni dan Alumni, para Alumni dengan pihak SMP PASUNDAN 1 CIMAUNG – BANDUNG yang nantinya bisa memberi manfaat bagi satu sama lainnya. Maka tema yang di angkat dalam reuni akbar ini adalah “ Dari Alumni, Oleh Alumni, untuk Alumni

SUSUNAN ACARA

Susunan Acara Reuni Alumni SMP PASUNDAN 1 CIMAUNG DAN SMP PASUNDAN 2 BANJARAN
Semua Angkatan
Bandung, Mei 2011

NO. WAKTU ( WIB ) ACARA OLEH
1. 08.30-09.00 Ragistrasi dan persiapan acara Panitia
2. 09.00-09.15 Pembukaan acara Protocol
3. 09.15.09.30 Sambutan ketua panitia Ketua pelaksana ( suratman )
4. 09.30-10.00 Sambutan kepala sekolah SMP Pasundan 1 Cimaung – Bandung Kepala sekolah
5. 10.00-10.30 Sambutan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan ( Iwa Sugriwa )
6. 10.30-11.00 Sambutan Mantan Guru ( ......................... )
7. 11.00 – 11.30 Kesan dan Pesan Alumni Alumni
8.
11.30 – 12.00 Penyerahan Cindera Mata, Buku Data Alumni dan Bea Siswa ( untuk murid dari Kel.
kurang mampu ) kepada pihak sekolah. Ketua pelaksana ( suratman )


9. ( Istirahat ) makan siang
10. 1. Hiburan, yang terdiri dari :
- Keyboard tunggal dan vokalis ( ........................... )
- Sajian Parodi dari Alumni
- dll.
11. Penyampaian informasi dari Panitia dan pembagian door prize
12. Penutupan & Do’a
( oleh Wakil Ketua Panitia )